Ada ada saja dalam dunia forex. TradER itu banyak penyakitnya, jangan dekat-dekat dia... Banyak penyakit, ntar tertular baru tahu rasa. He! Emangnya, trader itu jarang mandi, jadi gak sehat, gitu? Eh, bisa jadi. Trader itu kan selalu nongkrong di depan laptop, ya sering lupa mandi lah... Kalau lupa mandi ya jarang ganti baju lah. Termasuk cd-nya kali juga cuma di balik setiap 2 hari sekali. Jadi penyakitnya ya gatal-gatal...
Wah, itu omongan nglantur, tetapi untuk sebagian trader barangkali, iya. Nglantur tetapi betul, mau omong apa loe..!!! Nah ini adalah penyakit pertama bagi trader yang telah memperoleh profit di forex. Semua orang memiliki kecenderungan untuk menginginkan lebih ketika mereka memperoleh yang namanya uang. Coba bayangkan bagaimana melalui bermain forex, Anda dapat memperoleh keuntungan sebesar 1 Juta Rupiah hanya dalam hitungan jam saja! Bukankah itu adalah sesuatu yang luar biasa? Jika dibandingkan gaji seorang karyawan yang besarnya Rp 2 Juta sebulan, itu artinya mereka hanya akan memperoleh Rp 100 Ribu/ hari dan itu pun setelah mereka bekerja selama 8 jam. Sementara Anda dapat memperoleh 1 Juta Rupiah hanya dalam hitungan beberapa jam saja dikarenakan mata uang bergerak beberapa puluh points karena kenaikan suku bunga. Bukankah itu luar biasa?
Para pemula yang pernah merasakan manisnya profit ini tentulah menginginkan yang lebih besar lagi. Kalau bisa 100 Juta dalam satu kali trading! Disinilah masalah keserakahan akan muncul. Penyakit trader ini sangat mungkin terjadi. Menginginkan sesuatu yang lebih tanpa adanya pertimbangan logis dan perhitungan yang cermat seperti modal, kondisi market, dan resiko, itulah yang dimaksud dengan serakah. Gatal-gatal deh jadinya, gatal mo transaksi lagi.
Mereka yang terjebak dengan sikap mental serakah mengira setelah mereka memenangkan 1 Juta mereka yang pertama mereka dapat mengulangnya saat itu juga tanpa memikirkan bagaimana kondisi harga saat itu. Dalam keadaan demikian biasanya pertimbangan dan analisa logis sudah dikesampingkan dan pikiran Kita penuh dengan usaha bagaimana untuk memperoleh profit lainnya. Akibatnya adalah membuka posisi baru tanpa memahami bahwa saat itu mungkin saja analisa Kita sudah bias atau harga tidak lagi bergerak karena trend sudah berlalu.
Beberapa kasus keserakahan yang pernah Saya dengar dari para pemula adalah mereka yang sukses di 2 hari mereka yang pertama dalam bertrading (berhasil mencapai return 50% selama 2 hari) dan di hari ketiga melakukan injection karena terjadi loss! Well, memang potensi keuntungan forex sangat besar. Kalau Kita pandang dari koridor investasi, return sebesar 50% dalam dua hari bukankah itu sungguh sangat ajaib? Itulah yang Saya suka dari forex. Bahkan seandainya si pemula tadi berhenti bertrading pada bulan itu dan membiarkan dalam satu bulan itu returnnya hanya sebesar 50% maka itu pun sudah sangat luar biasa. Bandingkan dengan bunga deposito yang hanya sanggup memberikan Anda 10% per tahunnya. Sayangnya karena keserakahan dia kembali loss. Bukan kembali ke titik nol malah lebih dari itu menjadi minus.
Wah, itu omongan nglantur, tetapi untuk sebagian trader barangkali, iya. Nglantur tetapi betul, mau omong apa loe..!!! Nah ini adalah penyakit pertama bagi trader yang telah memperoleh profit di forex. Semua orang memiliki kecenderungan untuk menginginkan lebih ketika mereka memperoleh yang namanya uang. Coba bayangkan bagaimana melalui bermain forex, Anda dapat memperoleh keuntungan sebesar 1 Juta Rupiah hanya dalam hitungan jam saja! Bukankah itu adalah sesuatu yang luar biasa? Jika dibandingkan gaji seorang karyawan yang besarnya Rp 2 Juta sebulan, itu artinya mereka hanya akan memperoleh Rp 100 Ribu/ hari dan itu pun setelah mereka bekerja selama 8 jam. Sementara Anda dapat memperoleh 1 Juta Rupiah hanya dalam hitungan beberapa jam saja dikarenakan mata uang bergerak beberapa puluh points karena kenaikan suku bunga. Bukankah itu luar biasa?
Para pemula yang pernah merasakan manisnya profit ini tentulah menginginkan yang lebih besar lagi. Kalau bisa 100 Juta dalam satu kali trading! Disinilah masalah keserakahan akan muncul. Penyakit trader ini sangat mungkin terjadi. Menginginkan sesuatu yang lebih tanpa adanya pertimbangan logis dan perhitungan yang cermat seperti modal, kondisi market, dan resiko, itulah yang dimaksud dengan serakah. Gatal-gatal deh jadinya, gatal mo transaksi lagi.
Mereka yang terjebak dengan sikap mental serakah mengira setelah mereka memenangkan 1 Juta mereka yang pertama mereka dapat mengulangnya saat itu juga tanpa memikirkan bagaimana kondisi harga saat itu. Dalam keadaan demikian biasanya pertimbangan dan analisa logis sudah dikesampingkan dan pikiran Kita penuh dengan usaha bagaimana untuk memperoleh profit lainnya. Akibatnya adalah membuka posisi baru tanpa memahami bahwa saat itu mungkin saja analisa Kita sudah bias atau harga tidak lagi bergerak karena trend sudah berlalu.
Beberapa kasus keserakahan yang pernah Saya dengar dari para pemula adalah mereka yang sukses di 2 hari mereka yang pertama dalam bertrading (berhasil mencapai return 50% selama 2 hari) dan di hari ketiga melakukan injection karena terjadi loss! Well, memang potensi keuntungan forex sangat besar. Kalau Kita pandang dari koridor investasi, return sebesar 50% dalam dua hari bukankah itu sungguh sangat ajaib? Itulah yang Saya suka dari forex. Bahkan seandainya si pemula tadi berhenti bertrading pada bulan itu dan membiarkan dalam satu bulan itu returnnya hanya sebesar 50% maka itu pun sudah sangat luar biasa. Bandingkan dengan bunga deposito yang hanya sanggup memberikan Anda 10% per tahunnya. Sayangnya karena keserakahan dia kembali loss. Bukan kembali ke titik nol malah lebih dari itu menjadi minus.
Perlu dipahami disini, tidak serakah bukan berarti membatasi profit Anda. Tidak. Sah-sah saja Anda memperoleh profit 1 Juta lainnya setelah Anda mendapatkan profit 1 Juta yang pertama apabila memang kondisinya memungkinkan. Artinya ada alasan Anda untuk membuka posisi baru misalnya karena muncul trend baru atau adanya berita fundamental yang mendukung. Sekali lagi serakah dalam forex terjadi apabila Kita menginginkan lebih namun tidak memiliki dasar alasan yang kuat untuk memperolehnya.
Lalu bagaimana caranya mencegah diri Kita untuk tidak serakah ketika bertrading?
Ada beberapa nasihat sederhana untuk membantu Anda tidak serakah ketika sedang trading:
- Setia pada sistem trading Anda. Ini sekaligus mengajarkan Anda untuk disiplin.
- Jangan habiskan waktu berlama-lama di depan grafik forex Anda. Ini akan Menimbulkan keinginan untuk membuka posisi baru.
- Miliki pemahaman bahwa tidak semua pergerakan harga harus menghasilkan profit bagi Anda.
- Miliki target tertentu dalam trading harian atau mingguan Anda. Jangan terlalu tinggi. Ketika sudah tercapai, tutup platform Anda dan matikan komputer lalu pergilah tidur!
- Solusi terakhir: berhentilah memikirkan profit Anda ketika Anda tidur.
Daftar solusi di atas bisa semakin panjang bila diteruskan. Namun intinya sama seperti pertanyaan bagaimana caranya untuk tidak menjadi seorang pemalas, jawabannya adalah jadilah orang yang rajin. Demikian juga inti dari ke-5 point diatas adalah berhentilah untuk serakah. Cukupkan diri Kita dengan profit yang ada. Bukankah akan lebih menyenangkan tidur setelah menutup posisi profit Anda sebesar 30 points dibandingkan bertrading lagi dan posisi baru Kita masih terfloating?
LAYANAN SMS DAN TELP DI NOMOR 087833835580
LAYANAN YM DAN EMAIL : consultanforex@yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar