"Likuiditas suatu kontrak berjangka sepenuhnya tanggung-jawab Bursa" demikian pernyataan resmi petinggi Bappebti. Bukan main! Prestasi atlet Indonesia yang hancur-hancuran di Asian Games lalu, sepenuhnya tangung jawab pengelola Gelora Senayan. Kalau analogi ini dipegang maka KONI cukup menaikan anggaran saja setiap tahun, tak perlu mencari bibit unggul, tak perlu memacu atlet berlatih keras, tak perlu jadual kompetisi teratur, tokh prestasi atlet bukan tangung-jawab organisasi ini. Menteri Pemuda dan Olahraga, bisa melanjutkan tidur siangnya, tak perlu lelah berpikir tentang kebijakan yang kondusif, karena pejabat negara ini tidak bertanggung-jawab atas prestasi atlet Indonesia yang kini berada di titik nadir.
Saya tiba-tiba ingat ucapan Jean Marais kepada Minke. Yang disebut belakangan itu adalah tokoh utama dalam buku pertama tetralogi Pramoedya Ananta Toer Bumi Manusia. "Orang terpelajar itu harus sudah bersikap adil mulai dari pikiran" Demikian Jean Marais. Tapi sudahlah. Rambut boleh sama pirang, isi otak belum tentu sama keriting.
Likuiditas memang sagalanya dalam perdagangan berjangka. Tidak ada likuiditas, tidak ada perdagangan berjangka. Peningkatan likuiditas memang wajib merupakan salah satu titik tekan program bursa apapun. Namun di bursa berjangka, likuiditas punya posisi sangat menentukan. Di bursa efek, hampir seluruh instrumen perdagangan seperti saham, obligasi, bukti right, warrant dan convertible securities diterbitkan oleh emiten. Ada atau tidak ada transaksi, instrumen telah tersedia di pasar. Dalam transaksi derivatif, instrumen diciptakan oleh para investor itu sendiri. Tidak ada transaksi, tidak ada instrumen. Spesifikasi kontrak tak lebih dari protokol yang dirancang bursa untuk memungkinkan para pemain menciptakan instrumen dengan mudah dan nyaman
Likuiditas adalah fungsi dari trading population. Persolan likuiditas adalah persoalan menarik sebanyak mungkin atlet berlaga di stadion. Pertanyaan yang relevan dengan peningkatan likuiditas adalah siapa dan dengan cara bagaimana menarik atlet masuk satadion. Mari kita mulai dengan jenis permainan. Siapa yang menentukan jenis permaninan yang boleh dilombakan di stadion? Kalau kita mengetahui bahwa masyarakat sangat hobi main kasti, tapi otoritas hanya mengizinkan permainan voli, akibatnya permainan menjadi sepi, lalu siapakah yang bertangungjawab? Lalu kalau klub-klub yang dikoordinir oleh KONI tidak bersedia menarik pemain potensial karena bayarannya tidak lukratif secara ekonomis, pengelola stadionkah yang bertanggungjawab?
Bursa adalah fasilitator, bukan market creator. Undang-undang melarang bursa memiliki Nasabah. Undang-undang melarang bursa mebujuk orang untuk bertransaksi di perdagangan berjangka. Bursa tidak boleh merekomendasikan seorang pun untuk mengambil posisi long atau short atas suatu kontrak yang difasilitasinya. Bursa bahkan tidak boleh mempublikasikan prediksi bahwa harga CPO akan naik, harga emas akan turun dan semacamnya.
Bursa, dalam perannya sebagai fasilitator, tentu saja berkewajiban melakukan upaya-upaya peningkatan likuiditas. Kewajiban demikian sejatinya merupakan natural obligation. Bukan saja karena hidup mati bursa secara finansial ditentukan oleh tingkat likuiditas, lebih dari itu, legitimasi makna keberadaan sebuah bursa berjangka ditentukan oleh ada atau tidaknya likuiditas transaksi. Tanpa likuiditas price discovery tidak berfungsi dan harga yang terbentuk tidak sepenuhnya dapat dipercaya. Tanpa reliable price, hedging tidak bisa dilakukan. Dan spekulasi menjadi judi!
Paling tidak ada tujuh faktor yang bisa mepengaruhi likuiditas, yang seluruh atau sebagiannya berada di dalam kendali sebuah bursa berjangka. Faktor itu adalah: Spesifikasi kontrak yang aspiratif terhadap kebutuhan pasar; akses pasar yang mudah dan nyaman; sofistikasi teknologi; biaya transaksi yang ekonomis (terbatas pada fee yang dipungut dari transaksi, yang besarnya sekitar 1% dari komisi pialang), proteksi finansial (terbatas pada sistim peringatan dini); mekanisme transaksi yang transparan dan harga yang terpercaya (terbatas pada teknologi dan pengawasan). Bagaimana masing-masing faktor meningkatkan peluang terciptanya likuiditas, insyaallah kita bahas pada kesempatan lain.

Tips Jitu Berhasil Dalam Trading
• Stop loss itu untuk melindungi uang Anda. Ketika stop loss dipicu, jangan m...

Usaha Mencetak Uang Dari Forex
Seperti banyak orang, bahkan mungkin Anda, saya mulai membuat uang online perd...

Berkeinginan Menjadi Kaya ITu Wajar Dan Masuk Akal
Mimpi menjadi lebih kaya? Di forex memang bisa. Ini teman-teman lagi pada ngu...

Penyakit Dalam Trading Forex Dan Index Saham
Ada ada saja dalam dunia forex. TradER itu banyak penyakitnya, jangan dekat-de...
0 komentar:
Posting Komentar