SINGLE PLATFORM

Peran teknologi dalam upaya pengembangan industri perdagangan berjangka memang membutuhkan diskusi intens. Cukup banyak yang berpendapat bahwa teknologi sudah dianggap memadai bila mampu memfasilitasi tingkat kegiatan yang ada saat ini. Padahal, dalam sebuah bursa, teknologi memiliki kemampuan menuntun pasar melangkah maju. Kemampuan teknologi di bursa mutlak harus redundant, baik kapasitas maupun kualitasnya. Teknologi menrupakan salah satu pemicu, boleh jadi pemicu utama, peningkatan likuiditas. Teknologi merupakan salah satu prasarana penting dalam memelihara dan meningkatkan integritas pasar. Kemajuan pasar dan peningkatan teknologi merupakan spiral yang saling mendukung.

Industri keuangan, kental dengan karakteristik self fulfilling prophecy. Ketika semua investor memiliki ekspektasi bahwa harga satu saham akan naik, maka bisa dipastikan bahwa harga saham tersebut akan betul-betul naik. Ketika semua pelaku pasar percaya bahwa harga rupiah terhadap US$ sudah undervalued, maka kurs rupiah pasti akan naik. Ketika pelaku pasar tidak percaya bahwa teknologi perdagangan mampu menjamin transaksi yang level playing field, maka mereka akan segera meninggalkan pasar untuk mencari arena bermain yang lebih adil.

Dalam kerangka pengembangan teknologi perdagangan berjangka di Indonesia, ada empat segmen pasar yang harus difasilitasi oleh BBJ secara simultan. Pertama, transaksi multilateral untuk kontrak berjangka atas subjek komoditi yang telah ditetapkan oleh Keputusan Presiden.. Kedua, transaksi bilateral Sistim Perdagangan Alternatif. Ketiga, persiapan menyongsong transaksi resi gudang. Keempat, penyediaan sarana simulasi nasional dalam rangka pendidikan dan pelatihan pra transaksi.

Single platform dirancang untuk memenuhi seluruh kebutuhan pelayanan jasa tersebut di atas dalam sebuah sistim terpadu. Dari dataran teknis pengembangan single platform diharapkan mampu memfasilitasi pengawasan, mulai dari pemenuhan MBD, ekuitas nasabah, rekening terpisah, fairness dalam pemebntukan harga, konsolidasi equity nasabah yang melakukan transaksi di beberapa segmen pasar. Single platform dirancang untuk memungkinkan akses informasi, penyampaian order, konfirmasi transaksi dan laporan posisi ekuitas diperoleh secara on line langsung oleh nasabah. Single platform diharapkan mampu menyatukan kegiatan transaksi dari hulu sampai hilir, dari order book sampai settlement. Single platform juga diharapkan mampu menyediakan fitur fitur penting yang membuat transaksi menjadi lebih mudah dan nyaman.

Pengembangan single platform tidak hanya melibatkan spesifikasi teknis yang harus dirumuskan secara bersama dengan seksama, tapi juga melibatkan investasi yang cukup besar dan kemungkinan perubahan struktur institusional industri ini. Single platform harus dirancang untuk memenuhi tugas-tugas kemudahan akses pasar dan manajemen transaksi yang merupakan tugas pokok bursa, sarana penunjang integritas keuangan yang menjadi tugas pokok lembaga kliring, dan pengawasan menyeluruh yang berada di tangan otoritas. Karena itu, seyogianya pengembangan sistim dilakukan secara terpadu. Pengembangan sistim mengharuskan penyatuan pelayanan bursa dan lembaga kliring. Terbuka peluang untuk membentuk special purpose company yang dimiliki oleh para stakeholders dengan tugas khusus melakukan pengelolaan dan pengembangan sistim.

Akhirnya pengembangan sistim harus pula diuji dengan justifikasi biaya yang harus dipikul oleh para pemain, khususnya para nasabah sebagai pemikul biaya paling akhir. Pengembangan sistim harus menghasilkan: akses lebih mudah, perlindungan masyarakat yang lebih baik, transaksi yang lebih fair, pembentukan harga yang lebih transparan dan ongkos transaksi yang lebih murah.